Ads 468x60px

Kunikmati istri tetanggaku

Ini berawal pada suatu ketika dimana aku dan istriku pindah ke sebuah rumah kost di sebuah kota besar, dimana aku harus pindah ke kota itu karena tempat kerjaku menugaskan aku untuk menjadi kepala cabang di kantor yang baru. Kost yang kita tempati inimemang khusus untuk karyawan dan juga keluarga oleh sebab itu kost ini sangat lengkap mulai dari dapur hingga kamar mandi dalam semua ada. Telah sebulan kita tinggal disini, aku dan istriku telah mulai terbiasa bergaul dengan para tetangga kost kita.

“Pagi mas Wawan. Berangkat kerja?” sapa seorang wanita. Dia adalah istri tetangga kost kita yang bernama Untung, wanita ini sendiribernama SaAnita.

“Iya nih mbak. Mau bareng?” tanyaku kepada SaAnita atau mbak Anita begitu kita biasa menyapanya. Memang lokasi kerjanya berdekatan dengankantorku. Mbak Anita lalu mengangguk tanda setuju,

“Boleh mas. Tapi nggak apa-apa nih nebeng di mobilnya mas Wawan? Ntar mbak Nita marah lagi.” Kata mbak Anita kepadaku. aku hanya tertawa karena saat itu Nita, istriku juga berada disampingku. Nita ikut tertawa mendengar candaan mbak Anita.

aku dan Nita memang pasangan baru. Kita baru menikah 1 tahun laludan belom dikaruniai seorang anak. Istriku Nita berusia 27 tahun, 2 tahun lebihmuda dariku. Sementara itu pasangan Untung dan Sa Anita berusia sekitar 32 tahun dan 29 tahun. Jadi bisa dibilang mbak Anita itu seumuran denganku. Suaminya,Untung memang tak bekerja karena telah satu tahun ini dia di PHK, maklum sedang krisis ekonomi jadi banyak PHK dimana-mana.

Dulunya dia bekerja diperusahaan plastik sementara istrinya bekerja sebagai pegawai perusahaankeuangan yang cukup terkenal di Indonesia meskipun dia hanya sebagai bawahan.Sesampainya di kantor aku berpisah dengan mbak Anita yang memang berjalan kakidari kantorku menuju kantor tempat dia bekerja.

Beberapa karyawan melirik kearah kita dan aku yakin merekabertanya-tanya siapa sebenarnya wanita yang dibawa atasannya itu. aku sihtak ambil pusing karena memang pada dasarnya SaAnita memang cukup cantikmeskipun tak secantik istriku. Namun body nya memang lebih yahud dan berisi.

Terutama payudaranya yang sedari tadi kuperhatikan sekitarF-Cup jauh lebih besar dibandingkan istriku yang cuman C-Cup. Ah ada apa dengandiriku ini? Kenapa aku malah kepikiran mengenai badan istri orang. Akhirnya akumasuk juga ke gedung kantorku sembari berusaha melepaskan pikiran mesum itu dariotakku. Hari demi hari berlalu dan aku sering sekali berangkat bareng denganmbak Anita, memang sih baik istriku maupun suami mbak Anita tak pernah cemburuatau keberatan.

“Kasihan mbak Anita mas kalau sendirian jalan.” Kata istrikusaat aku bilang apa dia keberatan kalau aku berangkat bareng dengan mbak Anita.Memang sih dari tempat kost kita untuk mencapai daerah tempat kerjaku harus jalan sekitar 100 meter menuju jalan besar yang kemudian harus naik angkotsebanyak dua kali agar bisa sampai ke daerah tujuan kita. aku bisa membayangkankalau Mbak Anita berangkat kerja sebelom ada aku dulu seperti apa susahnya.Pagi hari itu aku seperti biasa bersiap untuk ke kantor dan istriku membawakanaku bekal makan siang.

Nita memang juru masak yang handal. Selama ini aku tak menolaktiap kali dia membawakan bekal karena memang masakannya luar biasa enak, maklum setahun kursus masak waktu kuliah dulu.

“Mas, maaf udah nungguin lama yah?Habisnya mas Untung tadi rewel terus minta dilayanin sih. Maaf ya kalo kelamaannunggunya.” Kata mbak Anita ramah. aku kaget juga melihat penampilan mbak Anita kali ini.

Memang dia mengenakan pakaian kerja tetapi rok nya kulihat lebihpendek dari biasanya begitu juga dengan kerah bajunya seperti lebih lebar danterkesan lebih turun. Mbak Anita lalu mengenakan sepatunya dengan posisisetengah menungging.

aku yang saat itu sedang berdiri didepannya, kontan sajamelihat pemandangan aduhai dari depan. Sepasang payudara mbak Anita sepertimenggelantung seolah ingin melepaskan dirinya dari breast houlder warna ungu yang membungkusnya. Besar dan bentuknya indah sekali, batinku dalam hati. Mas Untung benar-benar beruntung memiliki istri seperti mbak SaAnita.

Telah cantik, bodynya bagus, dadanya juga besar, pastilah hebatsaat bermain diranjang. Sesaat aku membandingkan dengan istriku. Penyesalanmuncul dibenakku. Akh, lelaki macam apa aku ini, membayangkan istri orang lainsementara aku sendiri telah beristri dan istrikupun juga selalu setia terhadapku.

Bahkan akhir-akhir ini setaknya seminggu belakangan ini istrikuterasa lebih hangat dari sebelomnya. Kita menjadi seperti pasangan suami istribaru lagi. Tadi malam saja dia minta untuk bercinta sampai dua kali padahalsebelomnya paling tiga atau empat hari sekali. Entah apa yang mempengaruhihasrat seksualnya sekarang ini.

“Wah kok macet ya? Padahal kalau lewat jalanini nggak macet tuh jam segini.” Celetukku pelan. Mbak Anita tersenyum terusmeneruskan membaca buku laporan keuangan yang dia pegang. Sesekali aku melirikkearah pahanya yang tersingkap karena mobilku ini memang tempat duduknya cukuprendah jadi aku bisa melihat paha mulus mbak Anita dengan jelas.

“Eh mas. Sepertinya ada demo deh disana? Waduh bakalan telat kalo gini.” Mbak Anita kelihatan mulai khawatir. Memang benar ada demo dipersimpangan jalan didepan kita.

Entah apa topik demonya karena aku juga takbegitu peduli lagi, yang kupedulikan hanyalah pekerjaanku di kantor dankesempatan lirik-lirik paha mbak Anita. Lumayan buat selingan, batinku. Habis telah rasa penyesalanku tadi. Untungnya kita sampai kantor tepat pada waktunya.Kali ini sampai di kantor ada kejutan yaitu kawanku waktu kuliah dulu yangsekarang bekerja sebagai manager sebuah perusahaan kimia swasta berkunjung.

“Wah, Rid, sekarang kamu udah sukses ya. Telah jadi pimpinan cabang sekarang.Hahaha…” seloroh sobatku yang satu ini. aku hanya membalasnya ringan, akumemang bukan tipe orang yang suka memamerkan prestasi sih.

“Eh, perempuan yang tadibareng sama kamu itu siapa sih? Kece juga tuh perempuan. Bodynya keren dan wajahnyajuga mantap punya tuh. Siapa sih? Kenalin donk!” goda Iwan kawanku ini.

aku hanya tersenyum simpul saja tapi dia malah semakin penasarandan membombardirku dengan berbagai pertanyaan susulan.

“OK, OK, gua jawab. Diatuh tetangga kost gua. Dia tinggal di kamar sebelah kamar kost gua. Lagian diakerja didekat sini maka dari itu gua anterin dia kesini barengan ma gua. Andsekedar informasi, dia udah punya suami bro.” kataku menjelaskan daripada nantidi berondong pertanyaan lagi.

“Heh? Emangnya istrimu nggak cemburu tuh? Kaliankhan pasangan muda, biasanya istri suka cemburu kalau suaminya bareng perempuanlain yang cantik. Khan bawaan dari masa pacaran masih ada hahaha…” Iwan kembalimenggodaku sembari melihat-lihat foto-foto di dinding ruang kantorku. aku hanyamenghela nafas saja,

“Istriku nggak seperti itu lagi. Dia orangnya kagakpencemburu. Dia juga yang nyuruh gua buat nganterin mbak Anita dari pada ntardia jalan sendiri khan kasihan.” Kataku padanya. Iwan tertawa lagi,

“Wah boleh juga tuh. Kalo ntar aku punya istri aku pengin kaya istrimu tuh, orangny nggak cemburuan. Nggak kaya pacarku sekarang ini, cemburuannya minta ampun. Tiap jam telepon terus kalau nggak ya sms. Dikira aku pembantunya apa yah…”selorohnya sembari tertawa. Memang sih pacar Iwan pencemburu berat padahal telahpacaran selama 3 tahun lebih.

“Tapi Rid…” Iwan menimpali lagi, “Memangnya kamunggak ada rasa tertarik sama mbak Anita itu? Dia cantik lho dan seksi lagi.Bayangin aja kalau kamu di ranjang dilayanin dia sama istrimu…pasti serutuh…hahahaha….threesome gitu.” Katanya lagi. aku memang tak kaget dengarucapan itu dari Iwan karena sejak waktu kuliah dulu memang mulutnya seringmengeluarkan ucapan-ucapan seronok apa adanya.

Dia paling gemar berbicara soalseks meskipun tak pernah berhubungan seks dengan wanita manapun selamaini.

“Halah…lo ini ngomong apaan sih. Mana mau istri gua diajakin threesome.Dia orangnya konvensional kok.” Kataku pada Iwan. Memang selama ini istrikuselalu konvensional dalam bermain cinta. Selama satu tahun ini kita hanyabermain cinta menggunakan gaya-gaya yang itu-itu saja.

Kecuali dua hari terakhir ini dimana kita berdua menggunakan gaya baru sama sekali dalam bercinta dan memang efeknya dahsyat. aku sendiritak tahu dari mana dia mendapatkan gaya tersebut. Sesiang ini aku memikirkanucapan sahabatku itu. Threesome, sepertinya menarik tapi mana mau istrikumelakukannya.

Lagipula mana mau mbak Anita melakukannya karena didekat kita juga terdapat suaminya. Tentu saja resiko sangat tinggi jika suaminya sampaitahu mengenai hal ini. Sore harinya aku mendapat kejutan keduaku. Mbak Anita datang berkunjung ke kantorku. Memang kala itu kantorku telah tutup dan tinggalaku bersama dengan dua orang satpam diluar dan dua orang petugas cleaningservice.

“Lho, mbak Anita belom pulang? Ini khan telah jam 5 sore. Bukannyambak Anita selesai kerja jam 4 tadi?” kataku sembari mempersilakan wanitacantik ini masuk kantor kerjaku. Mbak Anita tersenyum manis,

“Iya nih mas. Tadisaya telat pulang karena pembukuan akhir bulan masih menumpuk lalu saya kerjainaja sekalian biar besok lebih senggang waktunya. Kirain mas Wawan belomselesai kerjanya ternyata telah ya…”

“Akh, ini mbak, biasa tender dengan klien telah selesai danrapatnya diundur tiga hari lagi karena klien yang satunya berhalangan hadir.Sebenarnya sih jadwalnya pulang jam 6 nanti tapi kalau telah tak ada yang di kerjakan ya mau apalagi.” Kataku menjelaskan. Memang para karyawan telahpulang sejak jam 4 tadi sementara aku tetap disini karena menghindari macet danbiasa mulai pulang jam 7 atau setengah 7 untuk menghindari kemacetan.

“Ohhgitu. Kirain sedang ada apa. Wah berarti saya mujur dong karena nggakketinggalan hehehe…” kata mbak Anita bercanda. Dalam hatiku sih akusenang-senang saja malam ini dia pulang bareng denganku karena malam ini diapakai pakaian yang sangat seksi. Kenapa harus dilewatkan, iya khan? Kita lalu ngobrol berdua di ruangan kantorku sembari minum sereal hangat yang kubuat.Sesekali mbak Anita mengalihkan silangan kakinya dari kiri ke kanan saat itulahaku bisa melihat jelas celana dalam mbak Anita karena kita dudukberhadap-hadapan.

Pahanya yang mulus putih itu semakin lama membuatku semakin takkuasa menahan rasa ingin memeluknya dan mencumbu wanita cantik ini danmengabaikan kalau dia ini istri orang lain. Jam telah menunjukkan pukul 6malam. Masih tersisa waktu setengah jam lagi untuk kita berduaan. Serasa hatikuini tak rela untuk pulang dan ingin berlama-lama dengan wanita didepanku ini.aku tahu ini salah tetapi hasrat sebagai seorang lelaki membuatku tak dapatberpikir jernih.“Mas, gimana kalau sembari menunggu jam tujuh kita makan dulu.Didepan kantor ada warung makan yang enak.” Usul mbak Anita kepadaku. aku sihsetuju-setuju saja. Lagipula perutku juga telah mulai lapar. Padahal biasanyaaku betah-betahin untuk menahan lapar sehingga sampai dirumah nanti bisa makanmasakan istriku. Tetapi kali ini berbeda. Jadi juga akhirnya kita berdua makandi warung makan itu. Meskipun tak begitu besar tetapi bersih dan masakannyajuga enak meskipun tak seenak masakan istriku tentunya. “Telah jam 7 kurang15 menit.

Kita masuk mobil saja dulu sepertinya jalanan telah mulai longgar tuh.” Kataku pada Mbak Anita.

Wanita ini mengangguk setuju danakhirnya kita masuk ke mobil sedanku. Sebuah peristiwa tak terduga terjadisecara tak sengaja. Mbak Anita tersandung saat akan masuk kedalam mobil.Badannya terhempas kedepan dan menindih akuyang telah duduk di kursi.

Untung saja kepalanya tak terantuk setir mobilku.Namun yang membuatku gugup adalah kepalanya pas sekali ambruk di atasselangkanganku. Tanganku juga tak sengaja tertindih payudaranya yang besar itu.Entah apa yang merasukiku, tanganku tanpa dapat kukendalikan lagi meremaspayudara wanita ini. Mbak Anita melenguh pelan lalu bangkit dariterpuruknya.

Wajahnya memerah sepertinya menahan malu. aku sendiri juga malusetelah sadar kalau batang kemaluanku ternyata telah tegang saat wajah mbakAnita tanpa sengaja menyentuh selangkanganku ini. Kita berdua terdiam cukuplama di dalam mobil ini. aku mencoba membuka percakapan dan saat itulah kitabertatapan muka. Pandangan kita beradu cukup lama.

Entah apa yang mempengaruhiku, aku mulai berani mendekatkanwajahku kepadanya. Sesaat kemudian bibir kita saling bersentuhan. Setan apayang mendorongku aku sendiri juga tak tahu. yang jelas selang beberapa detiksaja kita telah saling melumat bibir satu sama lain. Mobil itu menjadi saksibetapa panasnya ciuman kita berdua, diluar dugaan Mbak Anita sangat mahir dalamberciuman.

Dia juga tak sungkan ketika aku menggunakan lidahku dalamberciuman. Tak cukup hanya itu, tanganku telah mulai meraba payudara MbakAnita lagi yang saat itu masih berbalutkan pakaian kerja. aku copot jaskerjanya lalu satu demi satu kancing kemeja Mbak Anita aku lepaskan hinggasekarang tinggal breast houlder warna krem-lah yang menjadi penghalang mataku denganpayudara indah wanita cantik ini.

Remasan-remasan tanganku sepertinya telahberhasil membangkitkan gairah terpendam milik Mbak Anita. Dia semakin liarsaja. Bahkan tangannya telah berani mengusup kedalam celana panjangku dan hanyabutuh waktu beberapa detik saja sebelom akhirnya dia berhasil menemukan batangkemaluanku yang memang bukan hanya telah tegang tetapi telah basah.

Mbak Anita tersenyum begitu tahu kalau aku juga terangsangberat. Lalu dia merebahkan kursinya dan mencopot breast houlder yang dia pakai sehinggaaku bisa dengan leluasa menikmati pemandangan indah tersebut.

Payudara MbakAnita memang benar-benar besar. Sesuai dengan dugaanku yaitu F-Cup. aku taksabar ingin meremas dan menciumi payudara indah tersebut beserta puting susunyayang telah tegang menantang itu. Sesekali badan Mbak Anita membusung tiap kaliaku menghisap puting susunya yang mancung itu.

Tanganku meraba kemaluan wanitacantik ini dan ternyata celana dalamnya telah basah sekali. Tanpa pikir panjangsegera ku singkap rok mininya itu sehingga tersingkap keatas lalu kutarikcelana dalamnya hingga lepas.

Sekarang bukan cuma payudara Mbak Anita yangterlihat jelas tetapi juga kemaluannya dapat jelas kulihat. Wanita ini masihsedikit malu-malu ketika aku berhasil melucuti celana dalamnya. Sebelahtangannya berusaha untuk menutupi kemaluannya yang tercukup rapi itu. Namun akutak ambil pusing, jemariku segera bekerja disana.

Jari telunjuk dan jari kelingkingku membuka bibir kemaluan MbakAnita yang telah basah itu sementara jaru tengan dan jari manisku kuarahkankedalam kemaluannya. Dengan gerakan menusuk-nusuk membuat mbak Anita semakinkalang kabut dibuatnya. Desahan demi desahan tak terhindarkan lagi keluar darimulutnya.

“Akhh..Mas..jangan disitu…akhhh…” desahnya lagi saat jemariku berkarya di lubang kewanitaannya. Cairan pelumas segera kembali melubermembasahi bibir kemaluan wanita cantik ini. Memang soal permainan jari aku telahahli. Istriku saja sampai kubuat orgasme dengan jari saja.

Klitorisnya mulai menegang dan tanda dia akan orgasme semakin dekat saja. Beberapa menit kemudianberkat permainan jemariku di kemaluannya ditambah dengan cumbuan tangan dan bibirbeserta lidahku di sepasang payudaranya, Mbak Anita mencapai klimaksnya. Diamendesah cukup keras sembari menahan jeritan nikmat. Bibir bawahnya dia gigitsendiri menahan sensasi kenikmatan yang meluap dari dalam dirinya. Badannyamengejang sesaat lalu setengah menit kemudian dia lemas.

Peluh membasahi badan seksi dan montok wanita ini. Mbak Anitaakhirnya mencapai klimaksnya hanya dengan petting saja. aku tersenyummelihatnya terduduk lemas di bangku mobilku yang telah disandarkan.

“Mbak Anita benar-benar hebat. Mas Untung beruntung punya istri secantik dan seseksi mbakAnita.” Pujiku.

“aku sebenarnya telah lama suka dengan mbak Anita hanya saja selalukutahan, sekarang aku telah puas bisa bermesraan dengan wanita secantik mbakini.” Pujiku lagi. Wajah mbak Anita memerah entah karena pergumulan tadi ataukarena menahan malu karena telah menyerahnya separuh dirinya padaku padahal diapunya seorang suami yang menunggunya dirumah.

“Mas Wawan ini memujinya koktinggi banget sih? Ntar aku jadi ke ge-er-an lho. Lagian mas Wawan khan jugapunya istri cantik. Pasti mbak Nita juga setiap malam merasakan keahlian tanganmas Wawan ini, beruntungnya mbak Nita ya…” ujar Mbak Anita.

Aku tersanjungdibuatnya karena dia mengakui kehebatan jemariku ini. Belom sempat aku bicaratiba-tiba tangan Mbak Anita menyentuh kemaluanku lalu dengan cekatan dia mengocoknya perlahan.

Batang kejantananku yang sebelomnya telah setengah tiang sekarang kembali perkasa hanya dengan sedikit sentuhan dan rangsangan dari MbakAnita. Lalu tanpa kuduga Mbak Anita mengarahkan bibirnya ke ujung kemaluanku danmenciumnya perlahan lalu lidahnya bermain di ujung kemaluanku itu dan padaakhirnya seluruh batang kemaluanku itu dilumatnya masuk kedalam mulut wanitacantik ini.

Rasanya bagaikan di awang-awang. Disertai dengan rangsangan tangannyapada buah zakarku, mulut Mbak Anita maju mundur seolah mengocok kemaluanku sembaridari dalam, lidahnya tak henti-hentinya melumat batang kemaluanku ini.

“MbakAnita…akhhh…” desahku menahan rasa nikmat. Tak butuh waktu lama sampai akhirnyaaku merasa akan mencapai klimaks. Lalu Mbak Anita mencabut kemaluanku darimulutnya begitu dia tahu kalau aku telah nyari ejakulasi. aku lalu mengarahkankemaluanku ke belahan payudaranya.
Mbak Anita lalu menggunakan himpitan sepasang payudaranya untukmengocok batang kemaluanku ini.

“Keluarin aja semua mas. aku pengen mas Wawanjuga merasakan nikmat seperti yang aku rasakan tadi.” Kata Mbak Anita sembari sesekali menjilatiujung kemaluanku.

“Akhh..mbak…aku keluar…akhhh…” racauku sembari kedua tangankumenekan pundak Mbak Anita. Batang kemaluanku berdenyut sangat cepat lalu cairanputih kental menyembur membasahi sepasang payudara wanita cantik ini bahkanbeberapa sempat menyemprot kearah wajah Mbak Anita.

sumber : http://jejakmalam.com